Gaya Belajar
A.
Pengertian
Gaya Belajar
Menurut Fleming dan Mills (1992), gaya
belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu
dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu
pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun
tuntutan dari mata pelajaran.
Drummond (1998:186) mendefinisikan gaya
belajar sebagai, “an individual’s preferred mode and desired conditions of
learning.” Maksudnya, gaya belajar dianggap sebagai cara belajar atau kondisi
belajar yang disukai oleh pembelajar.
Willing (1988) mendefinisikan gaya
belajar sebagai kebiasaan belajar yang disenangi oleh pembelajar. Keefe (1979)
memandang gaya belajar sebagai cara seseorang dalam menerima, berinteraksi, dan
memandang lingkungannya. Dunn dan Griggs (1988) memandang gaya belajar sebagai
karakter biologis bawaan.
Gaya belajar atau learning style adalah
suatu karakteristik kognitif, afektif dan perilaku psikomotoris, sebagai
indikator yang bertindak yang relatif stabil untuk pebelajar merasa saling
berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar (NASSP dalam Ardhana dan
Willis, 1989 : 4).
Definisi yang lebih menjurus pada gaya
belajar bahasa dan yang dijadikan panduan pada penelitian ini dikemukakan oleh
Oxford (2001:359) dimana gaya belajar didefinisikan sebagai pendekatan yang
digunakan peserta didik dalam belajar bahasa baru atau mempelajari berbagai
mata pelajaran.
B.
Macam-macam
Gaya Belajar
1. Visual ( Visual learners )
Lirikan keatas
bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual,
yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal
ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak /
dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang
berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat
peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang
mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka
gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan
agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di
otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan
visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas,
anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan
informasi.
a.
Ciri-ciri gaya belajar Visual
1.
Bicara agak cepat
2.
Mementingkan
penampilan dalam berpakaian/presentasi
3.
Tidak mudah terganggu
oleh keributan
4.
Mengingat yang
dilihat, dari pada yang didengar
5.
Lebih suka membaca
dari pada dibacakan
6.
Pembaca cepat dan
tekun
7.
Seringkali mengetahui
apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
8.
Lebih suka melakukan
demonstrasi dari pada pidato
9.
Lebih suka musik dari
pada seni
10.
Mempunyai masalah
untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta
bantuan orang untuk mengulanginya
b.
Strategi yang digunakan
1.
Gunakan materi visual
seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
2.
Gunakan warna untuk
menghilite hal-hal penting.
3.
Ajak anak untuk
membaca buku-buku berilustrasi.
4.
Gunakan multi-media
(contohnya: komputer dan video).
5.
Ajak anak untuk
mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
c.
Kekurangan
1. Susah
belajar dalam suasana yang ramai , ribut dan banyak gangguan,
2. Susah
memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau grafik,
3. Terganggu
konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan seseorang atau tampilan
suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik atau justru jelek.
2.
Auditori
( Auditory Learners )
Gaya belajar
Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami
dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar
menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan.
Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami
informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah
semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki
kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga
memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
a. Ciri-ciri
1.
Saat bekerja suka
bicaa kepada diri sendiri
2.
Penampilan rapi
3.
Mudah terganggu oleh
keributan
4.
Belajar dengan
mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
5.
Senang membaca dengan
keras dan mendengarkan
6.
Menggerakkan bibir
mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
7.
Biasanya ia pembicara
yang fasih
8.
Lebih pandai mengeja
dengan keras daripada menuliskannya
9.
Lebih suka gurauan
lisan daripada membaca komik
10.
Mempunyai masalah
dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
11.
Berbicara dalam irama
yang terpola
12.
Dapat mengulangi
kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
b. Strategi
yang digunakan
1.
Ajak anak untuk ikut
berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2.
Dorong anak untuk
membaca materi pelajaran dengan keras.
3.
Gunakan musik untuk
mengajarkan anak.
4.
Diskusikan ide dengan
anak secara verbal.
5.
Biarkan anak merekam
materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum
tidur.
c. Kelemahan
1. Tidak
membaca dengan baik (umumnya membaca dengan pelan).
2. Susah
menginggat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.
3. Susah
untuk membuat karangan.
4. Susah
diam dalam waktunya cukup lama.
5. Mudah
terganggu dengan keributan.
3.
Kinestetik
( Kinesthetic Learners )
Kinestetik
(Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh
sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu
saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang
bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat
penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya
saja, seseorang yang memiliki gaya ini
bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
a. Ciri-ciri
1. Berbicara
perlahan
2. Penampilan
rapi
3. Tidak
terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
4. Belajar
melalui memanipulasi dan praktek
5. Menghafal
dengan cara berjalan dan melihat
6. Menggunakan
jari sebagai petunjuk ketika membaca
7. Merasa
kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
8. Menyukai
buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
9. Menyukai
permainan yang menyibukkan
10. Tidak
dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat
itu
11. Menyentuh
orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung
aksi
b. Strategi
yang digunakan
1.
Jangan paksakan anak
untuk belajar sampai berjam-jam.
2.
Ajak anak untuk belajar
sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil
menggunakan gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
3.
Izinkan anak untuk
mengunyah permen karet pada saat belajar.
4.
Gunakan warna terang
untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
5.
Izinkan anak untuk
belajar sambil mendengarkan musik.
c. Kelemahan
1.
Mudah gelisah dan
frustasi dalam mendengarkan sesuatu sambil duduk dalam waktu yang lama,
sehingga membutuhkan sedikit istirahat .
2.
Kurang baik dalam
melakukan pengejaan kata.
3.
Jika membaca
menggunakan jari telunjuk .
4.
Kurang menguasai dalam
bidang geografi.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto.”Macam-macam
Gaya Belajar”.16 Februari 2016. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/
Rahayu,
Minarti.”Pengertian Gaya Belajar & Macam-macam Gaya Belajar”.16 Februari
2016. http://minartirahayu.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-gaya-belajar-berbagai-macam.html
Armansyah,
Wawang.”Macam-macam Gaya Belajar Serta Kelemahan dan Kelebihannya”.16 Februari
2016. http://www.belajarbagus.com/2015/03/gaya-belajar.html
0 komentar:
Posting Komentar